Presiden Filipina, Rodrigo Duterte menyampaikan permintaan maaf kepada pemimpin De Facto Myanmar, Aung San Suu Kyi terkait komentar nya yang menyebutkan kekerasan di Rakhine yang menimpa Rohingya adalah genosida.
"Saya meminta maaf kepada Anda tetapi jika Anda menyadari bahwa pernyataan saya sesungguhnya adalah satir," kata Duterte.
Duterte merujuk pada pernyataannya 5 April lalu yang menyampaikan rasa iba kepada Rohingya dan menawarkan komunitas minoritas muslim tersebut untuk mengungsi ke Filipina.
Juru bicara pemerintahan Myanmar, Zaw Htay menyampaikan kecaman terhadap pernyataan dari Duterte dan menyebut bahwa Duterte hanya beretorika tanpa adanya pertimbangan dan data fakta.
Duterte mengatakan bahwa dirinya hanya ingin mengadaptasi temuan dari beberapa kelompok pengamat yang menyebutkan bahwa terdapat pelanggaran yang dilakukan oleh Myanmar terhadap kelompok minoritas Rohingya.
Maksd utama dari komentar Duterte adalah untuk mengkritik Eropa yang hanya mengecam Myanmar tanpa turut melakukan tindakan yang nyata. "Apakah Anda memiliki rencana untuk memberikan tempat yang aman bahkan hanya sementara untuk mereka yang Anda anggap sebagai korban perang," kata Duterte.
Duterte sendiri menyatakan kesiapan nya untuk menerima pengungsi Rohingya dengan berkata. "Saya siap untuk menerima bagian dari tanggung jawab ini sebagai dasar atas nama kemanusiaan," kata Duterte.
Hingga saat ini terdapat 700 ribu pengungsi Rohingya yang kabur ke Bangladesh yang hidup di tengah ketidakpastian.
Myanmar dan Bangladesh sendiri telah mencapai kesepakatan pemulangan Rohingya ke Myanmar akan tetapi proses ini terhambat karena persyaratan yang ketat ditambah dengan para pengungsi yang tidak ingin kembali tanpa adanya jaminan keamanan.
"Saya meminta maaf kepada Anda tetapi jika Anda menyadari bahwa pernyataan saya sesungguhnya adalah satir," kata Duterte.
Duterte merujuk pada pernyataannya 5 April lalu yang menyampaikan rasa iba kepada Rohingya dan menawarkan komunitas minoritas muslim tersebut untuk mengungsi ke Filipina.
Duterte Ucapkan Permintaan Maaf Ke Suu Kyi Terkait Komentar Genosida Rohingya |
Juru bicara pemerintahan Myanmar, Zaw Htay menyampaikan kecaman terhadap pernyataan dari Duterte dan menyebut bahwa Duterte hanya beretorika tanpa adanya pertimbangan dan data fakta.
Duterte mengatakan bahwa dirinya hanya ingin mengadaptasi temuan dari beberapa kelompok pengamat yang menyebutkan bahwa terdapat pelanggaran yang dilakukan oleh Myanmar terhadap kelompok minoritas Rohingya.
Maksd utama dari komentar Duterte adalah untuk mengkritik Eropa yang hanya mengecam Myanmar tanpa turut melakukan tindakan yang nyata. "Apakah Anda memiliki rencana untuk memberikan tempat yang aman bahkan hanya sementara untuk mereka yang Anda anggap sebagai korban perang," kata Duterte.
Duterte sendiri menyatakan kesiapan nya untuk menerima pengungsi Rohingya dengan berkata. "Saya siap untuk menerima bagian dari tanggung jawab ini sebagai dasar atas nama kemanusiaan," kata Duterte.
Hingga saat ini terdapat 700 ribu pengungsi Rohingya yang kabur ke Bangladesh yang hidup di tengah ketidakpastian.
Myanmar dan Bangladesh sendiri telah mencapai kesepakatan pemulangan Rohingya ke Myanmar akan tetapi proses ini terhambat karena persyaratan yang ketat ditambah dengan para pengungsi yang tidak ingin kembali tanpa adanya jaminan keamanan.